Jumat, 28 November 2014

LELAH

1.  Cape Deh !!!
Pernahkan Anda mendengar orang berkata " cape deh", " lelah" dan kata-kata sejenisnya?. Seringkali kata-kata ini keluar dari mulut kita setelah kita mengerjakan sesutu yang tidak kunjung selesai. Kata-kata ini juga seringkali keluar dari mulut kita saat kita merasa kita menghadapi permasalahan yang tak kunjung beres. Biasanya kita mulai mencari-cari  kesalahan pada orang lain. Mungkin itu guru atau dosen yang dianggap tak berperi kemanusiaan karena memberi tugas diluar kemampuan. Atau majikan yang memberi tugas betimbun-timbun.

Yang lebih parah, umat Israel pernah berkata" cape deh, kepada Tuhan. Mereka merasa lelah sehingga meninggalkan Tuhan. Itu sebabnya muncullah ayat dalam Mikha 5:3 " UmatKu, apakah yang telah Ku lakukan kepadamu? dengan apakah engkau telah Ku lelahkan? Jawablah Aku !.

Pertanyaan ini adalah  pertanyaan yang mengungkapkan kesedihan Allah. Tapi pertanyaan ini adalah juga pertanyaan yang didalamnya mengungkapkan kasih Allah kepada umat-Nya. Dan pertanyaan ini adalah juga pertanyaan yang mengungkapkan keterlibatan Alah dalam masalah manusia.

" Dengan apakah Allah telah melelahkan kita?" adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Dan Jawaban yang diminta Allah bukan keluhan, tetapi ucapan syukur.
Mengapa kita harus mengucap syukur?kita mengucap syukur karena kebaikan Tuhan atas kita umat-Nya (Mikha 6:5). 
Bukti kebaikan Tuhan
* Ia telah menyelamatkan kita
* Dst

Mengapa seringkali kita merasa Allah telah melelahkan kita?
* Karena kita lupa kebaikan Tuhan ( Mikha 6:5)
* Karena kita malas ( Mikha 6:6)
* Karena kita kurang beriman ( Mikha 6:7)
* Karena kita memiliki hati yang jahat ( Mikha 6:8)
* Karena kita tidak takut akan Tuhan ( Mikha 6:9)
* Karena kita tidak mengerti kehendak Tuhan ( Mikha 6:10-16)

SYUKUR

1.Definisi Syukur
Syukur secafa harafiah berasal dari kata bahasa Arab"Syakara" atau "Yaskuru" yang artinya berterimakasih.

2. Mengapa Sulit Mengucap Syukur?
Tuhan Yesus mengajarkan kepada umat-Nya untuk mengucap syukur senantiasa. Dalam I Tesalonika 5:18 dicatat bahawa" Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu". Itu artinya, dalam kondisi apapun juga kita harus senantiasa mengucap syukur. Namun dalam kenyataan, tidaklah semudah membalik tangan. Ketika kita sedang mengalami hidup yang berkecukupan, semua urusan lancar, kita dalam keadaan sehat, mengucap syukur bukanlah hal yang sulit. Tapi bagaimana jika kondisi sebaliknya, usaha seret, bisnis macet, musibah menimpa, sakit melanda, problema menerpa? masihkah kita mampu mengucap syukur?

Seringkali, kita sulit mengucap syukur karena beberapa hal yaitu
a. Tidak sesuainya antara kenyataan dan harapan
b. Melihat persoalan secara sempit, bahkan dengan kacamata kita semata
c. Tidak percaya/tidak mau melihat bahwa Allah yang berdaulat atas semua fenomena hidup manusia

3. Hal-hal yang dapat mendorong kita mengucap syukur kepada Tuhan.
Apa saja hal-hal yang dapat mendorong kita mengucap syukur kepada Tuhan?
a. Iman terhadap janji-janji Tuhan
b. Hati yang dipenuhi dengan hal-hal yang positif
c. Roh yang peka terhadap kehadiran Tuhan
c. H

SABAT

1. Definisi
Jika ditelusuri, kata "sabat" berasal dari bahasa Ibrani "sabbeth". Shabbeth berasal dari akar kata"shaba", yang artinya "berhenti". Shabba bisa juga diartikan mengaso atau beristirahat. Kapan kita beristirahat? setelah kita sibuk melakukan pekerjaan bukan?
2. Pentingnya istirahat